Oleh : Robi Yr
PAPUA merupakan daerah yang terletak di daerah paling timur Indonesia dengan sumber daya alam yang cukup melimpah. Papua memiliki wilayah yang cukup luas dengan sebaran penduduk berkelompok dan hidup tersebar di beberapa titik tertentu . Dengan adanya Otonomi Khusus pembanguan fasilitas pendidikan, kesehatan dan fasilitas fasilitas lainnya sudah menjangkau ke pelosok pelosok daerah seiring dengan kebijakan pemerintah bahwa pembangunan di Papua harus dapat menjangkau sampai lapisan masyarakat yang paling bawah. Tapi tanpa listrik, pemanfaatan fasilitas yang sudah ada sepertinya tidak berfungsi dengan maksimal.
Energi listrik merupakan suatu kendala karena untuk membuat dalam satu jaringan dibutukan investasi yang sangat besar khususnya untuk daerah Papua. Pembuatan instalasi jaringan kabel dalam satu sistem akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Mungkin hal ini dapat direduksi dengan membangun Stasiun Pembangkit Listrik pada titik titik tertentu sesuai dengan sebaran penduduk. Kebanyakan daerah daerah di Papua jika kita amati masih mengandalkan PLTD untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari hari. Ditinjau dari sudut pandang ekonomi hal ini merupakan suatu pemborosan mengingat sebagian besar daerah hanya bisa dijangkau dengan pesawat udara untuk pendistribusian BBM (*Solar) dikarenakan masih jarangnya akses transportasi darat. Karena beberapa alasan tersebut diatas dan dengan dukungan sumber daya air yang cukup melimpah, Pembangunan PLTMH merupakan energi alternatif yang paling cocok untuk diterapkan di Papua.
PLTMH - PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO
Layout Sistem PLMTH (http:/technoku.bogspot.com) |
PLTMH adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dengan kapasitas 5KW sampai 100 KW. Pada dasarnya PLTMH memanfaatkan energi potensial air, merupakan sistem pembangkit jenis run off river yang terdiri dari komponen:
(1)Intake/Bendungan;
(2)Saluran pembawa;
(3)Bak Pengendapan;
(4)Saluran Pelimpah;
(5)Pipa Pesat;
(6)Rumah pembangkit;
(7)Saluran Pembuangan.
PLMTH merupakan salah satu solusi alternatif untuk menjawab keterbatasan energi saat ini. Penyediaan energi yang memadai serta ramah lingkungan merupakan salah satu persyaratan untuk pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan. Dibanding dengan sumber energi listrik lainnya PLMTH mempunyai beberapa kelebihan : 1. Ketersediaan potensi air yang melimpah; 2. Biaya pembangunannya tergolong murah; 3. Teknologi yang handal dan kokoh; 4. Biaya operasionalnya murah; 5. Ramah lingkungan; 6. Efisiensi tinggi (70%-85%); 7. Tidak memerlukan bahan bakar.
STUDI BANDING - PLTMH WOT LEMAH MOJOKERTO
Intake |
Pipa Pesat |
Turbin dan Dinamo |
Rumah Pembangkit |
PLTMH WOT LEMAH merupakan pembangkit listrik yang dikembangkan oleh Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman dan Paguyuban Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Kalimaron bekerja sama dengan GEF – SGP (lembaga donor), Pemkab Mojokerto dan PKBL PT. PLN (persero) Dist. JATIM yang terletak di Desa Seloliman Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Dengan Kkapasitas 15 KW, pembangkit tenaga listrik ini dapat mencukupi kebutuhan listrik bagi masyarakat di 4 dusun yakni Biting, Balekabang, Sempur dan Janjing dan kelebihan energi yang dihasilkan dijual kepada PLN.
Sebagai perbandingan berapa besar BBM (Solar) yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik 15 KW jika kita menggunakan PLTD. Hitungan sederhananya 1 liter solar dapat menghasilkan +/- 2,5 KW (efisiens 83%). Jadi untuk menghasilkan 15 KW dibutuhkan 6 liter Solar per Jam, atau 144 liter perhari. Harga Solar sekarang ini Rp.8000 (Solar Industri), jadi dibutuhkan Rp. 1.524.000,- per hari untuk biaya bahan bakar. Untuk daerah pedalaman di Papua harga Solar bisa mencapai Rp. 18.000,- per liter. Jadi untuk menghasilkan daya sebesar 15 KW dibutuhkan dana sebesar Rp. 2.592.000,- per hari atau sama dengan Rp. 946.080.000,-/tahun itu hanya untuk bahan bakar diluar biaya investasi alat dan biaya operasional. Dengan biaya sebesar itu (Rp. 946.080.000,-) di daerah Papua mungkin kita sudah bisa membangun sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dengan Kapasitas 20-40 KW.
Tapi lebih dari itu PLTMH merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan dengan tingkat pencemaran yang relatif sangat sedikit sehingga turut mendukung program cinta lingkungan dalam artian proses produksi dan pembuangan hasil produksinya tidak merusak lingkungan hidup disekitarnya.
Jadi dengan melihat potensi alam, sebaran penduduk, faktor lingkungan, faktor biaya dan tingkat kebutuhan masyarakat Papua terhadap energi listrik, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro merupakan alternatif energi listrik yang paling tepat untuk Papua. Untuk Papua Yang Lebih Maju !!!
*) Dari berbagai sumber